Secure Attachment Vs Insecure Attachment

Ditinjau oleh : Feslika Rezki Yudiyasiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Psikolog Klinis) – 06 Juli 2024

Kelekatan merupakan suatu interaksi yang perlu dibangun antara orangtua dengan anak untuk mempererat ikatan emosional. Interaksi yang hangat dan penuh dukungan dari orangtua akan berpengaruh pada proses perkembangan anak, baik dari segi kognitif, emosi maupun perilaku. Namun, penting untuk memperhatikan intensitas interaksi dan kualitas hubungan yang terjalin agar tidak berakibat buruk bagi orangtua dan anak. Terdapat dua jenis kelekatan disertai ciri masing-masing yang bisa digunakan untuk menilai kelekatan dengan anak, yaitu:

  1. Secure attachment (kelekatan aman). Jenis kelekatan ini akan membentuk perasaan aman dan rasa percaya yang dimiliki oleh anak terhadap orangtua, ibu atau ayah. Sehingga ciri khas dari kelekatan ini adalah anak berperilaku mandiri, percaya diri, bertanggung jawab, berani, mudah beradaptasi, memiliki komunikasi yang baik, mampu bercerita dan mengungkapkan masalah yang dialami kepada orangtua. Dampak positif dari kelekatan ini tidak lepas dari peran orangtua, ibu atau ayah dalam memberikan kasih sayang, teladan, motivasi, dan kepercayaan pada anak.
  2. Insecure Attachement (kelekatan tidak aman). Jenis kelekatan ini akan membentuk perasaan tidak aman dan tidak ada kepercayaan dari anak untuk orangtua, ibu atau ayah. Sehingga ciri khas dari kelekatan ini adalah anak berperilaku tidak mandiri, kurang percaya diri, pemalu, penakut, mudah menangis atau merengek ketika menginginkan sesuatu, sulit beradaptasi, dan memiliki emosi yang kurang stabil. Dampak negatif dari kelekatan ini dipengaruhi oleh peran orangtua, ibu atau ayah yang sering mengabaikan, kurang responsif, dan kurang memberikan kepercayaan pada anak sehingga selalu mendampingi atau membantu setiap anak merajuk.

Setiap orangtua pasti ingin lekat dengan anak, sebagai upaya dalam memberikan keamanan dan kenyamanan yang terbaik. Namun, orangtua juga perlu mengetahui bahwa tindakan tersebut tentu bisa mengganggu proses perkembangan anak jika terjadi secara berlebihan. Jadi, mulailah belajar untuk memahami kualitas kelekatan yang terjalin dengan anak. Supaya orangtua bisa melakukan langkah yang tepat jika menemukan masalah perilaku pada anak akibat dari kelekatan yang tidak aman.

Referensi :

Farhan, A. R., Viona, S. W., & Alamy, S. A. (2024). Profil Gaya Kelekatan pada Remaja di Indonesia: Kajian Literatur Sistematik. Jurnal Psikologi, 1(4), 22.

Khoerunnisa, E., & Kusdiwelirawan, A. (2022). Dampak attachment ibu-anak terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. 7(1), 31–38.

Shazili, A. K. A., Nordin, N. A., & Norazman, I. (2020). Hubungan di antara gaya ikatan (attachment) anak-anak dengan ibu bapa dan kepuasan hidup dalam kalangan remaja di sekolah kluster. Jurnal Kemanusiaan, 18(2).

Referensi Gambar :
https://www.betterhelp.com/advice/psychologists/what-is-secure-attachment-psychology-definition-and-applications/