Pijat Bayi: Sentuhan Kasih Sayang untuk Stimulasi Otak Bayi

Ditinjau oleh : Hana Nurul Khaeriyah, M.Tr.Keb (Terapis Baby Spa) – 22 Agustus 2024

Masa prenatal hingga masa bayi dikenal sebagai masa emas (golden age) karena terjadinya pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Masa ini terjadi sangat cepat dan tidak dapat terulang kembali. Masa ini juga merupakan masa kritis karena bayi sangat peka terhadap lingkungan sekitarnya dan memerlukan nutrisi yang cukup serta stimulasi yang baik untuk menunjang proses tumbuh kembangnya. Stimulasi dan rangsangan dapat memberikan efek yang berbeda-beda terhadap tumbuh kembang bayi. Salah satu pilihan stimulasi dini dapat dilakukan melalui sentuhan seperti pijat bayi.

Pijat bayi, sebuah seni pengasuhan tradisional, menggabungkan sentuhan pengasuhan pada bayi yang dilakukan oleh orang tua, pengasuh, atau terapis meliputi gerakan-gerakan dan teknik pijat. Prinsip dalam memijat bayi adalah memberikan sentuhan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Praktik ini telah dilakukan sejak dahulu dan kini diakui sebagai bagian penting dari perawatan bayi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tidak hanya membantu bayi menjadi lebih relaks dan tenang, tetapi juga dapat membantu stimulasi otak bayi untuk berkembang dan tumbuh secara optimal. Sebagai orang tua, memberikan pijat bayi adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kasih sayang dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Manfaat pijat bayi

Pijat bayi telah terbukti memiliki banyak manfaat bagi bayi. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Public Health Research pada tahun 2021, pijat bayi dapat membantu meningkatkan berat badan bayi. Selain itu, pijat bayi juga dapat membantu menurunkan tingkat stres, meningkatkan kemampuan bayi untuk tidur4, meningkatkan kekuatan otot bayi5, dan mengurangi rasa sakit.

Namun, manfaat pijat bayi tidak hanya terbatas pada fisik saja. Tubuh manusia memiliki dua bagian sistem saraf yaitu sistem saraf pusat (terdiri dari otak dan tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Pijat mempengaruhi sistem saraf dari tepi sampai pusat. Stimulasi ini mengirimkan sinyal ke otak untuk pertumbuhan sel-sel otak dan pembentukan koneksi saraf (sinapsis) baru lebih cepat, yang sangat penting untuk perkembangan kognitif, motorik, dan emosional bayi sehingga stimulasi saraf yang konsisten melalui pijatan membantu stimulasi otak bayi untuk berkembang dan tumbuh secara optimal7. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Global Health pada tahun 2022, pijat bayi dapat membantu meningkatkan kemampuan bayi untuk memahami dan memproses informasi, serta mengembangkan kemampuan kognitif dan bahasa bayi.

Waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi

  1. Pijat bayi dapat dimulai segera setelah bayi lahir, baik untuk bayi yang lahir cukup bulan maupun prematur. Tidak ada batasan waktu tertentu, asalkan bayi dalam kondisi sehat dan tidak sedang rewel.
  2. Bayi dianggap siap untuk dipijat ketika ia dalam keadaan tenang, tidak sedang lapar atau kenyang berlebihan, dan suhu tubuhnya normal.
  3. Pijat bayi dapat dilakukan setiap hari untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Pagi hari, sebelum mandi, agar sisa minyak pijat mudah dibersihkan. Pijatan pagi hari juga dapat memberikan energi positif bagi bayi. Malam hari, sebelum tidur, untuk membantu bayi lebih relaks dan mudah tidur.

Saat memijat bayi, ingatlah beberapa hal penting:

  1. Hindari membangunkan bayi yang sedang tidur untuk melakukan pijatan. Tunggu hingga bayi terbangun dengan sendirinya.
  2. Jangan melakukan pijatan pada bayi yang sedang sakit, kecuali jika pijatan tersebut merupakan bagian dari terapi medis yang direkomendasikan.
  3. Hentikan pijatan jika bayi menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau menolak.
  4. Jangan memaksakan bayi untuk mempertahankan posisi tertentu selama pijatan. Ikuti posisi alami bayi.

Referensi :

  1. ZERO TO THREE. Critical Competencies for Infant – Toddler EducatorsTM. 2015. www.zerotothree.org/CriticalCompetencies
  2. S K, Sutarmi, Widayawati MN. Loving Baby Massage and SPA. Indonesian Holistic Care Association (IHCA); 2020.
  3. Lestari KP, Nurbadlina FR, Wagiyo, Jauhar M. The Effectiveness of Baby Massage in Increasing Infant’s Body Weight. Journal of Public Health Research 2021;10(s1):1–5. doi:10.4081/jphr.2021.2332
  4. Wahyudhita SS, Mukhoirotin2, Rajin M, Fatmawati DA. Baby Massage Untuk Menurunkan Stres dan Meningkatkan Kualitas Tidur pada Bayi. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa. 2022;5(1):181–190.
  5. Ismarina, Prihayati, Ikhlasiah M, Sunengsih. Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terhadap Ketidak Nyamanan. Journal Of Infromation Systems And Management. 2022;01(06):71–88.
  6. Mrljak R, Danielsson AA, Hedov G, Garmy P. Effects of Infant Massage: A Systematic Review. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2022;19(11):63–78. doi:10.3390/ijerph19116378
  7. Guzzetta A, Baldini S, Bancale A, et al. Massage Accelerates Brain Development and the Maturation of Visual Function. The Journal of Neuroscience. 2009;29(18):6042–6051. doi:10.1523/JNEUROSCI.5548-08.2009
  8. Priyadarshi M, Kumar V, Balachander B, Gupta S, Sankar MJ. Effect of Whole-Body Massage on Growth and Neurodevelopment in Term Healthy Newborns: A Systematic Review. J Glob Health. 2022;12. doi:10.7189/jogh.12.12005