Pengaplikasian Metode Pembelajaran Multisensori Untuk Anak Disleksia

Ditinjau oleh : Aida Noor Lathifah, S.Pd (Terapis Remedial) – 25 September 2024

Apa itu multysensory learning ?
Metode multsisensori  merupakan suatu metode yang memaksimalkan penggunaan fungsi sensorik dalam proses pengenalan konsep pembelajaran, sebagai peningkatan pemahaman individu dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Basam & Sulfasyah 2018)

Dasar dari pembelajaran multisensori ini dengan asumsi bahwa anak akan belajar secara baik jika penyajian materi pelajaran disajikan dengan modalitas atau fungsi sensorik yang anak miliki (Siregar et al., 2019). Fungsi sensorik yang digunakan adalah sensori visual (mata), sensosi auditori (telinga), sensori kinestetik (gerakan tangan), dan sensori taktil (sentuhan). (Mediana Simanjuntak et al., 2020).

Secara garis besar, pelakasanaan metode multisensori ini adalah anak belajar kata dengan memperhatikan setiap huruf, mendengar bunyi huruf, membuat bentuk huruf dengan jari tangan, dan menulis kata yang dipelajari dengan memasukan indera visual, auditif, kinestetik, dan taktil secara terpadu (Basam & Sulfasyah 2018). Hal ini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi anak dengan disleksia yang kesulitan mengingat huruf, kesulitan memproses bentuk huruf menjadi tulisan, sehingga pembelajaran multisensori sangat tepat diberikan untuk anak dislesksia.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, metode multisensori secara efektif dapat membantu proses belajar anak disleksia disekolah(Cahyana et al., Dibazar & Panahali, 2020). Kesimpulannya, metode multisensori dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran bagi anak yang menyandang disleksia, dengan mengoptimalkan seluruh fungsi sensorik yang dimiliki anak yaitu visual, auditori, kinestetik, dan taktil. Alat bantu yang digunakan bisa berupa play dough/lilin mainan, puzzle huruf timbul, flash card huruf, dan media yang bisa disentuh anak secara langsung. Penerapan metode multisensori dianggap efektif untuk membantu anak disleksia dalam proses belajar khususnya membaca dan menulis.

Referensi:

Basam, F., & Sulfasyah, S. (2018). Metode Pembelajaran Multisensori VAKT sebagai upaya meningkatkan Kemampuan Membaca Lancar Siswa Kelas II. JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar), 1 (1), 18-24

Cahyana, C., Hidayati, H., Sanjaya, M.B., Pangestu, A. S., Sundawa, A. A., & Aritakalam, A. (2021). Leady : A Multisensory Approach in Mobile Aplication For Dyslexic Children.

Mediana Simanjuntak, G., Widyana, R., & Astuti, K (2020). Pembelajaran Metode Multisensori Untuk Meningkatkan Kemampuan Pra-Membaca Pada Anak Usia Pra-Sekolah. Cakrawala Dini : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini , 11(1). 51-54.