Motivating Operation Dalam Intervensi Untuk Anak ASD (Autism Spectrum Disorder)

motivating-operation

Apa itu Motivating Operation? Semua perilaku manusia pasti didasari oleh suatu motivasi tertentu. Contohnya perilaku makan yang dimotivasi oleh rasa lapar, perilaku minum dimotivasi oleh rasa haus, memakai kipas ketika yang dimotivasi oleh cuaca panas, atau berteduh yang dimotivasi oleh turunnya hujan. Dari contoh singkat di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa perilaku dapat muncul akibat proses internal dalam diri dan juga pengaruh kondisi lingkungan. Dalam Ilmu Perilaku (Applied Behavior Analysis) kondisi atau peristiwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya suatu perilaku disebut dengan Motivating Operation atau MO.

Dalam praktik intervensi terapi, MO merupakan alat pengajaran yang penting karena hubungannya dengan reinforcerment (misalnya, nilai makanan sebagai penguat berhubungan langsung dengan tingkat rasa lapar). Anak-anak dengan gangguan perkembangan mungkin menunjukkan MO yang terbatas, atau kumpulan MO yang tidak biasa atau tidak lazim. Pada autisme, bentuk MO yang tidak biasa bisa menjadi sangat kuat, seperti gerakan berulang (stimulasi diri), pola, warna, bentuk, suara, benda aneh, atau perilaku tertentu.

Jika seorang anak memiliki MO yang terbatas, proses belajar mengajar menjadi lebih sulit dan upaya khusus diperlukan untuk menciptakan, menyusun, dan menangkap motivasi untuk tujuan mengajar (Hall & Sundberg, 1987; Sundberg, 1993a, 2004)

Efek dari Motivating Operation

Salah satu penggunaan MO dalam intervensi terapi adalah dengan mengatur reinforcer agar memiliki value yang tinggi sehingga dapat memunculkan perilaku yang diharapkan atau untuk menghindari efek dari value reinforcer yang menurun. Dalam Ilmu Perilaku ada 2 Istilah yang dipakai untuk menjelaskan hal tersebut, yaitu:

  • Establishing Operation (EO) kondisi lingkungan yang meningkatkan efektivitas reinforcer.
    Contoh : tidak memberikan permen apa pun kepada anak yang menyukai chacha. Efektivitas chacha meningkat karena anak tidak makan permen sepanjang hari.
  • Abolishing Operation (AO) kondisi lingkungan yang menurunkan efektivitas penguat.
    Contoh : terus-menerus menghadiahi seorang anak dengan chacha. Jika anak sering diberikan chacha setelah suatu perilaku, mereka mungkin tidak merasa termotivasi untuk melanjutkan perilaku yang memberikan akses ke chacha.
    Dengan kata lain, chacha telah kehilangan nilai sebagai reinforcer dan kemungkinan pemberian chacha akan mengubah perilaku anak menjadi berkurang.

Bagaimana Caranya Meningkatkan MO pada anak ASD?

1. Kenali jenis-jenis reinforcer :

  • Edible – Makanan yang sangat disukai.
  • Sensory – Segala sesuatu yang mempengaruhi indra individu.
  • Tangible – Benda berwujud apa pun yang dsukaii oleh seseorang. Ini bisa berupa mainan, stiker, atau token.
  • Activity – Kesempatan untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan..
  • Penguat Sosial – Perhatian atau interaksi apa pun yang positif atau diinginkan dengan orang lain.

2. Kenali profil anak : Catat hal yang disukai anak dan klasifikasikan menurut jenis reinforcer. Apabila anak sering melakukan self stimulation, catat bentuk self stimulation apa saja dan perhatikan fungsi sensori apa yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya body rocking dengan gerakan berayun (propioseptif), atau eye gaze dengan stimulus cahaya.

3. Siapkan aktivitas bermain atau mainan sensorik yang sesuai dengan minat anak: apabila anak suka body rocking, ajak anak bermain ayunan sebagai bentuk reinforcer.

4. Buatlah daftar peringkat reinforcer dari yang paling disukai anak dengan mengajak anak bermain bersama dan melihat keterlibatan

5. Tahan atau jangan berikan akses yang mudah bagi anak terhadap reinforcer untuk meningkatkan value dari reinforcer (establishing operation)

6. Gunakan reinforcer yang telah dicatat tersebut ke dalam proses belajar/intervensi

7. Perhatikan respon anak dan segera ganti reinforcer ketika anak terlihat bosan untuk menghindari efek abolishing operation

 

Baca Juga : https://niumiucorp.my.id/klasifikasi-cerebral-palsy/

Ditinjau oleh : Irfan Nurhadi Triseptiady, S.Psi. (Terapis Perilaku) – 17 Oktober 2024

Referensi :
Sundberg, M.L. (2008) VB-MAPP Verbal Behavior Milestones Assessment and Placement Program: A Language and Social Skills Assessment Program for Children with Autism or Other Developmental Disabilities. Guide, AVB Press.
Cooper, J. O., Heron, T. E., & Heward, W. L. (2019). Applied Behavior Analysis (3rd Edition). Hoboken, NJ: Pearson Education

Halo Ayah dan Bunda! Klinik Niumiu hadir untuk mendukung tumbuh kembang si kecil dengan layanan lengkap yang didukung oleh dokter spesialis anak kami, dr. Adhitya Putra Pratama, Sp.A., M.Sc., SAP-K dan dr. Muhamad Rinaldhi Akbar Martiano, MD., Sp.A. Kami menawarkan berbagai layanan kesehatan anak, termasuk:

  • Poli Anak, untuk pemeriksaan kesehatan menyeluruh.
  • Assessment Tumbuh Kembang Anak, membantu memantau perkembangan optimal buah hati.
  • Vaksin Anak, menjaga si kecil tetap sehat dan terlindungi.
  • Telemedicine, konsultasi praktis dari rumah bersama dokter spesialis kami.

Untuk informasi jadwal atau reservasi, silakan hubungi admin kami di 0821-2082-3522. Kami siap membantu!