Efek Pemberian Hukuman

pemberian-hukuman

Sebagian orangtua pasti tidak asing dengan kata “hukuman”. Bukan hanya itu, bahkan ada beberapa orangtua yang sudah memberikan hukuman kepada buah hatinya ketika memunculkan perilaku negatif dengan tujuan memberikan efek jera. Namun, apakah ayah bunda tahu apa efek dari pemberian hukuman pada anak?

Pemberian hukuman tentunya tidak lepas dari beberapa efek yang akan ditimbulkan setelahnya. Memberikan hukuman memiliki beberapa efek yang ditimbulkan, diantaranya yaitu munculnya reaksi emosional dan agresif seperti marah dan menghancurkan barang. Pemberian hukuman terutama hukuman positif (positive punishment) seperti dipukul ataupun dicubit dapat membangkitkan perilaku agresif. Efek hukuman yang kedua adalah munculnya perilaku melarikan diri dan menghindar (escape & avoidance)  sebagai reaksi penolakan dari hukuman yang diterima.  Misalnya, ketika anak datang terlambat ke sekolah dan mendapat hukuman maka anak memutuskan untuk tidak datang ke sekolah lagi. Efek pemberian hukuman yang ketiga adalah terjadinya behavioral contrast. Behavioral contrast merujuk kepada peningkatan atau penurunan tingkat respon yang terjadi dalam suatu jadwal penguatan (reinforcement) dan menghasilkan perubahan respon yang berlawanan.

Misalnya ketika anak berteriak, orangtua akan memberikan hukuman berupa cubitan. Teriakan mereka mungkin akan berkurang di bawah kondisi hukuman, namun akan semakin meningkat pada kondisi atau kesempatan yang lain. Efek memberi hukuman yang keempat yaitu modeling of undesirable behavior atau pemodelan perilaku yang tidak diinginkan. Orangtua seringkali beranggapan bahwa memberikan hukuman seperti memukul anak akan mengajarkan anak agar tidak mengulanginya. Namun, hal tersebut dapat menyebabkan pemodelan atau anak meniru tindakan yang dilakukan orangtua.

Contohnya, ketika orangtua menghukum anak dengan cara dipukul maka anak akan meniru tindakan tersebut dan akan memunculkan perilaku tersebut terhadap orang lain. Efek hukuman yang terakhir adalah overuse of punishment caused by the negative reinforcement of the punishing agent’s behavior atau dapat diartikan bahwa penggunaan hukuman akan memperkuat bagi pemberi hukuman. Misalnya, orangtua menghukum anak dengan cara memukul betisnya dan secara tidak langsung hal tersebut menyebabkan hukuman yang semakin berat dan bertambah banyak sehingga menimbulkan penggunaan hukuman yang berlebih.

Pemberian hukuman tentunya tidak sepenuhnya dilarang. Namun, dianjurkan digunakan sebagai pilihan yang terakhir. Orangtua juga diharapkan dapat memperhatikan efek-efek yang akan ditimbulkan dari pemberian hukuman.

 

Baca Juga : https://niumiucorp.my.id/motivating-operation-dalam-intervensi-untuk-anak-autism-spectrum-disorder/

Ditinjau oleh : Dea Ulfah Fauziyah, S.Psi (Supervisor Terapis) – 24 Oktober 2024

Referensi :

Sumber : Cooper, J. O., Heron, T. E., & Heward, W. L. (2019). Applied Behavior Analysis (3rd Edition). UK: Pearson Education.