Disleksia merupakan gangguan kesulitan belajar (menulis, mengeja, membaca) yang merupakan kondisi seumur hidup. Gangguan disleksia dapat berkisar dari ringan hingga berat , dengan komponen genetik, karena sering kali terjadi dalam keluarga. Hal itu dikaitkan dengan peningkatan kreativitas dan peningkatan kemampuan bernalar, serta kesulitan dalam membaca, menulis, dan memproses informasi dan sensorik. Anak dengan disleksia mungkin juga mengalami kesulitan dalam mengingat informasi visual dan pendengaran.
Pada beberapa penelitian, makanan dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan emosi. Memahami efek dari makanan tertentu membantu orangtua dalam menentukan diet (pola makan) yang baik untuk meningkatkan kognitif pada anak disleksia. Anak dengan disleksia mungkin memiliki kebutuhan tambahan untuk nutrisi utama, seperti omega 3, serta mikronutrien tertentu seperti seng untuk meningkatkan kognitif otak.
Zat Gizi | Efek kognitif dan Emosi | food sources |
Asam Lemak Omega 3 (EPA, DHA, LNA) | Treatment untuk anak dengan gangguan mood (mood disorder) | Ikan Salmon, Flax Seed, Chia Seed, Kiwi, Selai Kacang, Walnuts |
Curcuma | Perbaikan kerusakan kognitif pada
cedera otak traumatis |
Kunyit |
Flavonoids | Peningkatan kognitif yang dikombinasikan dengan olahraga | Dark Cokelat (70%), Teh hijau, Jeruk |
vitamin B | Suplementasi vitamin B6, vitamin B12 atau folat memiliki
efek positif pada kinerja memori |
· Kacang-kacangan, Sayuran hijau seperti kangkung dan bayam, Ikan tuna, mackerel dan salmon, Kerang tiram, Hati sapi, Telur, Susu, Keju, Alpukat, Jeruk, Pisang, Semangka, Tempe
· Gandum, Susu Kedelai |
Vitamin D | Penting untuk meningkatan kognitif otak | Hati ikan, ikan berlemak,
jamur, produk fortifikasi, susu, susu kedelai, biji-bijian sereal |
Vitamin E | mengurangi kerusakan kognitif pada usia lanjut | Asparagus, Kacang kacangan, alpukat, biji-bijian, bayam, |
Choline | Pengurangan gangguan memori akibat kejang | Kuning telur, daging, ayam selada , |
Calcium, zinc, selenium | Kalsium serum yang tinggi dikaitkan dengan penurunan
kognitif yang lebih cepat pada lansia158; Sebuah studi terhadap anak-anak sekolah menemukan hubungan antara asupan seng yang lebih tinggi dari makanan dan peningkatan kinerja dalam tes yang mencakup daya ingat. Meskipun temuan ini tidak secara khusus berkaitan dengan disleksia, namun temuan ini menunjukkan bahwa seng mungkin bermanfaat dalam mengelola gejala pembelajaran dan daya ingat yang terkait dengan disleksia. Penelitian lebih lanjut diperlukan dalam bidang ini (19); tingkat selenium rendah seumur hidup terkait dengan fungsi kognitif yang lebih rendah pada manusia160160 |
Kalsium: susu, karang.
Zinc : tiram, buncis, kacang kacangan, almond, biji bijian seperti biji bunga matahari Selenium : kacang-kacangan, daging, ikan, telur |
Zat Besi | Menormalkan fungsi kognitif | Rebon, daging merah, ikan, kacang-kacangan |
Baca Juga : https://niumiucorp.my.id/komunikasi-dan-interaksi-sosial-pada-anak-autism-spectrum-disorder/
Ditinjau oleh : Tria Handayani, S.Gz (Ahli Gizi) – 14 Agustus 2024
Referensi : Gómez-Pinilla F. Brain foods: the effects of nutrients on brain function. Nat Rev Neurosci. 2008 Jul;9(7):568-78. doi: 10.1038/nrn2421. PMID: 18568016; PMCID: PMC2805706. https://foodforthebrain.org/dyslexia/#:~:text=Increasing%20dietary%20intake%20of%20oily,supplements%20available%20derived%20from%20algae Gewa, C. A., Weiss, R. E., Bwibo, N. O., Whaley, S., Sigman, M., Murphy, S. P., Harrison, G., & Neumann, C. G. (2009). Dietary micronutrients are associated with higher cognitive function gains among primary school children in rural Kenya. The British journal of nutrition, 101(9), 1378–1387. https://doi.org/10.1017/S0007114508066804