Ditinjau oleh : Dhyan Lhola, S.Psi (Terapis Perilaku) – 12 Juni 2024
Mouthing, Fase Oral
Bayi cenderung menyelidiki dunia sekitar mereka melalui indera peraba dan indera penciuman. Salah satu cara yang umum ditemukan pada bayi adalah dengan memasukkan benda-benda ke dalam mulut mereka atau dikenal dengan istilah mouthing. Saat bayi sedang berada di fase mouthing, Ayah dan bunda tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang wajar. Namun, sampai kapan sih bayi berada di fase mouthing?
PENGERTIAN DAN MANFAAT MOUTHING
Mouthing adalah suatu fase perkembangan ketika seorang bayi mencari dan bereksplorasi dengan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Mouthing merupakan tanda fase oral pada bayi. Fase oral adalah suatu fase perkembangan dimana seorang anak paling peka dan paling banyak mendapatkan input stimulus dari mulut (oral).
Fase oral umumnya akan berlangsung sejak lahir hingga usia 12-18 bulan. Pada fase oral pengenalan makanan padat menjadi sangat penting dan seorang bayi akan mendapat “kepuasan” dari stimulasi oral. Bayi yang sedang mengalami fase oral akan tampak memasukkan berbagai hal ke mulutnya seperti jari tangan, boneka, mainan dan lain sebagainya untuk mendapatkan input sensori mengenai rasa, tekstur, bentuk, dan sebagainya [1,2]. Seorang bayi juga bergantung penuh terhadap caregiver (yang memberikan makan; terkait fase oral) dan akan mengembangkan rasa percaya terhadap caregiver melalui stimulasi oral [1].
Fase oral ini akan berangsur-angsur beralih ke fase perkembangan selanjutnya yaitu fase anal dari perkembangan anak, yang merupakan faktor penting untuk toilet training, kira-kira pada usia 1-3 tahun.
Cara Memastikan Mouthing yang Aman untuk anak
Ayah dan bunda perlu memberikan kesempatan kepada anak belajar di fase oral dengan tidak melarang anak memasukkan benda atau tangan ke mulutnya, sepanjang benda tersebut masih aman (tidak menimbulkan potensi tersedak) dan bersih. Hindari benda-benda berukuran kecil, bulat, dan licin seperti anggur, makanan binatang peliharaan, popcorn, biji jagung, kacang, permen karet, permen, marshmallow dan lain-lain [3].
Pastikan juga apabila anak memasukkan benda ke mulutnya tidak ada benda berbahaya seperti makanan yang berjamur, kotoran binatang, baterai, pembunuh serangga, sabun atau sampo, tinta, bensin, aki, rokok, pelitur kayu, hingga tanaman hias di rumah dan lain-lain.
Mouthing umumnya terjadi pada 2-3 tahun pertama kehidupan. Puncaknya berada pada usia sekitar 6 bulan, mulai berkurang sejak usia 12 bulan ketika bayi akan lebih sering menggunakan jarinya untuk mengeksplorasi mainan, dan hilang sempurna pada usia 3 tahun. Jika anak masih tampak mouthing pada usia > 3 tahun maka ayah dan bunda perlu berkonsultasi untuk evaluasi penyebabnya [3,4].
Cara Hentikan Kebiasaan Balita yang Suka Memasukkan Benda ke Mulut
Peeilaki Menggigit, mengunyah, dan mengoceh adalah perilaku yang cukup umum dilakukan oleh balita. Perilaku ini merupakan bagian dari fase oral yakni ketika ia mencari dan mendapat sensasi kenikmatan di mulutnya. Fase ini dilalui si kecil sejak bayi hingga usia balita. Meski hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, namun kebiasaannya itu bisa mengganggunya ketika ia mulai memasuki usia pra-sekolah. Lalu, bagaimana cara menghentikan kebiasaan ini?
Dilansir Fatherly, menurut Dr. Roseanne Lesack, direktur unit psikologi anak di Nova Southeastern University, Florida, Amerika Serikat, orang tua harus mencari tahu penyebab balita sering melakukan kebiasaan itu. Apakah itu karena kecemasan sosial atau ada hal lainnya?
“Hal pertama yang harus ayah dan bunda tahu adalah memastikan mulut anak sehat. Lihat apakah anak memasukkan benda karena haus, sakit, atau sedang tumbuh gigi,” kata Lesack.
Bagi balita berumur 2-3 tahun, memasukkan apapun ke dalam mulut mereka masih tergolong wajar karena mungkin gigi mereka sedang tumbuh. Namun ketika sudah memasuki usia pra-sekolah, mengunyah mainan atau memasukkan benda asing ke mulut merupakan aktivitas yang perlu dilarang
Nah ayah bunda, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan balita pra-sekolah agar tidak memasukkan benda ke mulut.
1. Ketahui penyebabnya. Apakah karena masih ada gigi yang tumbuh atau mulutnya sedang sakit. Bisa juga anak yang memasukkan benda ke mulut karena ingin menenangkan diri, ingin mendapatkan perhatian orang tua, atau memang sudah kebiasaan.
2. Bermainlah dengan mereka dan ikuti cara bermain yang mereka sukai ketika kebiasaan itu muncul lagi.
Memberikan intervensi yang konsisten dari orang tua agar bisa mengarahkan balita ke kebiasaan yang baik.
3. Kebiasaan seperti ini sulit dihilangkan, tapi orang tua yang meluangkan waktu untuk membantunya menghentikan kebiasaan itu sejak dini, membuatnya termotivasi untuk berubah.
Jadi ayah dan bunda, jika kebiasaan itu dilakukan balita karena ingin mendapatkan perhatian, berarti wajib meluangkan waktu dan lebih perhatian padanya.
Referensi:
Kesavelu, Dhanasekhar & Sheela, K. & Anandapandian, Ponsekar. (2021). Stages of Psychological Development of Child-An Overview. International Journal of Current Research and Review. 13. 74-78. 10.31782/IJCRR.2021.131320.
Psychological development | Definition, Stages, Examples, & Facts | Britannica
Baby Mouthing — AKA Why Do Babies Put Everything in Their Mouths?
Why does my baby put everything in her mouth? | BabyCentre
Referensi Gambar:
https://www.freepik.com/free-photo/baby-with-blue-eyes-is-eating-nut_10895746.htm#query=baby%20mouth&position=45&from_view=keyword&track=ais_user&uuid=53f95a3b-7a2d-4e47-902e-dcd13790e88e