Anak suka Pilih pilih Makan?, Picky Eater atau Selective Eater?

Ditinjau oleh : Tria Handayani, S.Gz (Ahli Gizi) – 25 November 2024

Banyak dari Ayah bunda yang mengeluhkan anaknya yang suka pilih –pilih makanan, variasinya terbatas dan hanya mau mengonsumsi salah satu jenis makanan dengan brand tertentu.  Atau tiba tiba menolak semua makanan yang sebelumnya mau dikonsumsi. Kira-kira normal tidak ya? Apa yang menyebabkan anak pilih-pilih makan?

Pilih-pilih makanan termasuk  dalam istilah Food Preference, yang merupakan tingkat kesukaan atau ketidaksukaan seseorang terhadap makanan serta sikap evaluatif yang diungkapkan seseorang terhadap makanan.  Food Preference dapat mecakup Neofobia (menolak makanan baru), Picky Eater sampai Selective Eater.  Sebenarnya Neofobia merupakan suatu cara anak dalam mempertahankan diri untuk menghindari pemilihan makanan yang salah (contoh makanan yang mengandung pengawet yang berbahaya). Menurut IDAI 2015, Neofobia merupakan fase perkembangan anak yang normal.  Namun neofobia dapat berlanjut menjadi Picky Eater maupun Selective Eater.

Belum ada definisi yang konsisten mengenai Picky Eater, namun istilah Picky Eater umumnya digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang makan dalam jumlah terbatas,  memiliki preferensi makanan yang kuat, asupan makanannya terbatas (terutama sayuran), dan tidak mau mencoba makanan baru bukan karena takut tetapi karena pilihan.2 Anak picky eater masih dapat mengkonsumsi minimal satu bahan makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur/buah, dan diary produk. Misalnya anak tidak mau mengkonsumsi sayur, tetapi masih mau mengkonsumsi buah pisang. Bisa menerima >= 30 jenis makanan dari berbagai kelompok karbohidrat, protein, dan sayur/buah. Pada saat lapar, anak masih mau untuk makan. Masih bisa toleransi akan makanan baru. Picky eater tidak memiliki efek signifikan pada pertumbuhan, dan merupakan salah satu perkembangan yang normal ada anak. Berbeda dengan Selective Eater, anak dengan Selective eater cenderung menolak  segala jenis makanan dari kelompok makanan tertentu misalnya, anak tidak mau mengkonsumsi nasi, mie, roti, dan sumber karbohidrat lainnya, dan hanya mengkonsumsi <20 jenis makanan sehingga beresiko mengalami defisiensi makro dan micronutrient yang menyebabkan defisiensi zat gizi tertentu. Biasanya anak dengan selective eater terjadi pada anak ASD (Autism Spectrum Disorder), ADHD (Attention Deficit Hyperactif Disorder), OCD (Obsesive Compulsif Disorder), Sensory Processing Disorder, Disfungsi oromotor, serta Trauma Makan.

Berikut beberapa Penyebab Anak menjadi Pilih-Pilih Makan:

  • Pengenalan makanan bertekstur lambat:
  • Tekanan untuk makan, memarahi anak atau memaksa anak menghabiskan makanan akan menjadi tekanan pada saat jam makan sehingga anak cenderung menolak makan.
  • Masalah sensori
  • Difungsi oromotor
  • Adanya masalah gastrointestinal seperti sembelit, reluks,dsb
  • Riwayat penguatan selektifitas makanan oleh orang tua yang tidak disengaja contohnya variasi makan yang tidak beragam dari sejak dini

Variasi makanan yang tidak beragam pada anak picky eater dan selective eater beresiko defisiensi micronutrient tertentu seperti Defisiensi Zat Besi, Zinc, Serat dan vitamin lainnya. Anak yang terus-menerus pilih-pilih berisiko mengalami kekurangan berat badan saat remaja, gangguan makan, atau tetap pilih-pilih hingga dewasa. Sehingga diperlukan intervensi yang tepat untuk dapat meningkatkan variasi makanan pada anak picky eater dan selective eater. berikut beberapa tips untuk anak picky eater :

  • Paparan berulang terhadap makanan baru: Semakin sering anak mencoba makanan baru, semakin besar kemungkinan mereka akan menyukainya.
  • Orang tua menjadi contoh: Orang tua perlu menunjukkan contoh dengan makan berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran.
  • Buat suasana makan yang menyenangkan: Ciptakan suasana yang positif dan santai saat makan bersama keluarga tanpa tekanan dan juga distraksi.
  • Jika Anda memiliki anak yang selective eater dan khawatir akan kesehatannya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak dan atau ahli gizi.

Referensi :

  1. IDAI, 2015. Pilih-pilih Makanan. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pilih-pilih-makanan
  2. Lam J (2015) Picky eating in children. Front. Pediatr. 3:41. doi: 10.3389/fped.2015.00041
  3. WVU-CED Feeding and Swallowing Clinic. 2014. Food Selectivity. West Virginia University, Center For Excelllence in Disabilities.